Assalamualakum wr wb. Apakabar para pembaca? Senang sekali saya bisa kembali menulis lagi di blog ini dalam pembahasan Laboratorium Pertanian. Sebelum kita bahasa lebih jauh terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu arti atau definisi Laboratorium secara umum. Menurut wikipedia.org “Laboratorium (disingkat lab.) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali” jadi jelas sekali dari pengertian diatas bahwasanya Lab. Adalah alat penelitian atau pengujian tentang suatu objek dengan patuh pada disiplin keilmuan dan beberapa eksperimen secara terstruktur dan terkendali.
Laboratorium pertanian itu sangat beragam tergantung pada disiplin keilmuan atau fokus pada divisi/bagian tertentu seperti Lab. Agronomi, Lab. Agribisnis, Lab. THP dan Lab. Kehutanan. Selanjutnya mari kita uraikan secara umum fungsi dari laboratorium yang telah saya sebutkan tadi:
A. Laboratorium Agronomi
Laboratorium ini adalah lab yang menyediakan penelitian fokus pada budidaya pertanian dan rekayasa pertanian seperti:
- Laboratorium Klimatologi (penelitian, dan penyediaan data iklim)
- Laboratorium Genetika, Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih (penelitian dalam bidang genetika, pemuliaan tanaman dan teknologi benih serta sarana kegiatan produksi benih-benih unggul).
- Laboratorium Perlindungan Tanaman (penelitian identifikasi dan analisis jasad pengganggu tanaman)
- Laboratorium Tanah (penelitian dan jasa analisis unsur hara maupun pengujian tanah)
Laboratorium ini menyelenggarakan penelitian dan paktik penyuluhan dan komunikasi pertanian, usaha tani, pemasaran, ekonomi pertanian, sosiologi pedesaan, dan lain-lain.
C. Laboratorium THP
Laboratorium ini biasanya fokus pada penelian dan jasa analisa produksi jadi maupun mentah. Laboratorium THP terdiri dari Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Laboratorium Analisa Pangan, Laboratorium Uji Organoleptik dan Rekayasa Pangan
D. Laboratorium Kehutanan
Laboratorium ini melakukan kegiatan penelitian di dalam ruang dan di area hutan. Laboratorium yang dikembangkan terdiri dari lab. Silvikultur, lab. Hasil hutan dan lab. Manajemen hutan.
Dalam pembahasan kali ini saya akan fokus pada Laboratorium Agronomi dimana penelitian budidaya tanaman dilakukan. Dalam proses pelaksanaanya Lab. Tentunya wajib memiliki tenaga atau praktisi lab. yang handal dan kompeten dibidangnya, seperti Kepala Lab., peneliti, analis, Teknisi, Operator dan Staf lainnya. Mengapa demikian? Karena Lab. Itu pada dasarnya penelitian pada sebuah objek dengan disiplin, terstruktur dan terorganisasi sehingga menghasilkan produk yang terjamin, berkualitas dan teruji.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasan sebelumnya Laboratorium Agronomi itu memiliki empat konsentrasi; lab. Klimatologi, Lab. Genetika dan pembenihan, Lab. Perlindungan tanaman dan Lab. Tanah. Dalam hal ini penulis akan fokus pada pembahasan Lab. Genetika Pemuliaan Tanaman dan Pembenihan. Mengapa demikian? Karena sesuai dengan kebutuhannya dalam hal ini penulis menyusun materi pembelajaran untuk siswa SMK jurusan pertanian (Agronomy) dan itu dibatasi hanya fokus pada lab. Genetika dan Pembenihan.
Selanjutnya apa saja nama peralatan yang ada dan digunakan dalam kegiatan penelitian/praktik di Laboratorium Genetika, Pemuliaan Tanaman dan Pembenihan beserta penjelasan fungsi umu dari alat-alat tersebut. Berikut Ini adalah Nama Alat dan Fungsinya:
A. Peralatan Pengujian Mutu benih
1. Oven Listrik
Alat ini digunakan sebagai pengering dalam penetapan kadar air dengan suhu 40-300 0C dan beroperasi secara otomatis melalui pemrograman.
2. Moisture Tester –OHAUS
Alat ini digunakan sebagai pengukur besaran dalam penetapan kadar air benih dengan suhu 40-300 0C dan beroperasi secara otomatis melalui pemrograman dengan prinsip kerja penguapan dan perhitungan selisih berat bahan.
3. Analitic Ballance-OHAUS
Alat ini digunakan untuk menimbang benih murni dan material pencampur dalam analisis kemurnian fisik benih. Spesifikasi alat kapasitas 60 g akurasi 0,0001 g waktu stabil 5 detik beroperasi secara otomatis dengan tutup dinding kaca kanan, kiri, atas.
4. Mikroskop
Bersadarkan sumber cahayanya mikroskop dibagi menjadi dua bagian yaitu mikroskop caya dan elektron, berikut ini adalah nama-nama mikroskop beserta fungsinya:
a) Mikroskop cahaya; adalah disebut juga mikroskop binokuler bekerja dengan bantuan pantulan cahaya sinar matahari, memiliki pembesaran maksimal 1000 kali dan memiliki 3 dimensi yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Mikroskop ini berfungsi untuk menetukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah sebuah specimen.
b) Mikroskop Stereo; adalah mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran letaif besar, mikroskop ini memiliki perbesaran 7 – 30 kali biasanya benda yang diamati adalah pengamatan benda secara 3 dimensi.
c) Mikroskop Elektron; adalah mikroskrop yang memiliki kemampuan pembesaran 2.000.000 kali dengan menggunakan elektro statik dan maknetik juga memilki resolusi yang lebih baik daripada mikroskop cahaya.
d) Mikroskop ultraviolet; adalah merupakan varian dari mikroskop cahaya yaitu penggunaan cahaya ultraviolet untuk meningkatkan daya pisah menjadi dua kali lipat daripada mikroskop cahaya biasa.
e) Mikroskop Pender; adalah berfungsi untuk mendeteksi benda asing atau antigen seperti bakteri, ricketsia, atau virus dalam jaringan.
f) Mikroskop medan-gelap; digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk.
g) Mikroskop fase kontras; adalah berfungsi untuk mengamati benda hidup dengan menembus jaringan hewan atau bakteri dalam keadaan alamiahnya (tanpa pemberian warna).
5. Inkubator
Alat ini berfungsi untuk menginokulasi suatu media atau sempel dan temperatur dan periode tertentu. Tujuannya untuk menyediakan kondisi terkontrol pada pertumbuhan mikroba pada suatu media, alat ini juga berfungsi untuk titrasi, juga dapat mengukur volume suatu larutan. Biasanya alat ini digunakan sebagai tempat penumbuh biakan / tularan inokulan uji kesehatan benih.
B. Peralatan Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap.
a. Laminair air flow
Adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari satu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Cara kerjanya alat ini meniupkan udara steril secara kontinu melewati tempat kerja, sehingga bebas dari debu dan sepora-spora yang mungkin jatuh kedalam media pada saat penanaman. Prinsip kerjanya adalah udara di hisap dari luar dan disaring dengan filter pertama (pre-filter) selanjutnya di tiupkan ke ruang kerja melalui filter yang sangat halus HEPA(High efeciency particulate Air filter) dengan menggunakan blower.
b. Labu Erlenmeyer
Adalah sebuah alat yang terbuat dari kaca bentuknya silinder mengkrucut ke atas, yang mana berfungsi untuk mengukur, mencampur, menampung, larutan atau bahan padat. Fungsi lainyya adalah dapat digunakan untuk meracik, menghomogenkan, tempat kultivasi mikroba dalam kultur cair, dan sebagai tempat untuk melakukan titrasi bahan. Kelebihan labu erlenmeyer ini terbuat dari kaca borosilikat sehingga dapat dipanaskan dengan api atau dalam autoklaf.
c. Autoklaf
Adalah alat untuk mensterilkan semua peralatan dan media kultur yang dipakai dalam kegiatan kultur jaringan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 2 atm dengan suhu 121 0C selama 15 menit. Kegiatan sterilisasi yang dilakukan adalah untuk membunuh Endospora yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri dan dapat dimatikan dalam suhu 100 oC titik didih air pada atmosfer normal.
d. Cawan petris
Adalah sebuah wadah berbentuk bundar terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakan sel. Nama Petris bersal dari nama penemunya yaitu Julius Richard Petri seorang ahli bakteri.
e. Gelas ukur
Alat ini terbuat dari gelas/plastik sifatnya tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur folume sautu cairan/larutan dengan beberapa sekala/volume dan tidak memerlukan ketelitian yang tinggi, ukuran kisaran 5 ml s.d. 2 Ltr bahakan lebih.
f. Shaker
Adalah alat penggojok bahan cair/padat yang di simpan dalam wadah/erlenmeyer. Tujuan dari penggojokan ini adalah menumbuhkan kalus pada eksplan anggrek atau untuk membentuk protokormus atau sering disebut protocorm like bodies dari kalus jaringan tanaman.
g. Neraca digital dan Analitic
Alat ini berfungsi untuk menimbang bahan-bahan kimia yang digunakan untuk kultur jaringan. Perbedaan timbangan analitic dengan digital itu pada nilai akurasinya; untuk neraca/timbangan digital akurasi 0,01 sedangkan
Daftar Pustaka dan sumber bacaan:
1. www.Id.wikipedia.org
2. www.umm.ac.id/files/file/Laboratorium%20Pertanian.pdf
3. Buku Teks Bahan Ajar Siswa, Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat PSMK Kemendikbud RI, Tahun 2013.
trimakasih pak dedi ilmu yang telah di share :)
ReplyDeleteKurang 2 lagi pak 😅 harus'y bisa sampai 20 😅
ReplyDelete