Friday, December 11, 2015

Bagaimana Cara mengajarkan anak untuk disiplin?

"Tak jarang orang tua mencubit pipi, tangan, paha, atau perut anak karena saking keselnya pada anak-anaknya. dan sebagian mereka meyakini kekerasan tersebut dapat mendisiplinkan anak-anak"
Halo para pembaca dedi soehendar blog, apa kabar? Semoga semuanya sehat dan dalam keadaan bahagia. Kali ini saya akan berbagi dengan anda semua tentang cara menyikapi anak-anak usia 3 – 15 tahun yang sering membuat jengkel orang tuanya karena barang-barang pribadinya selalu bertebaran, berantakan dan kita sering repot untuk menegur bahkan cenderung
marah-marah saat menegur mereka. Pada usianya anak-anak sering lupa dan mereka kadang malas merapihkan tempat tidurnya, atau piring dan gelas setelah makan apalagi kebeiasaan mereka selalu membuat mainannya berantakan dan cukup acak-acakan. “Yah.... namanya juga anak-anak, memang masanya begitu”,ungkapan itu tentunya sering kita dengar atau bahkan kitapun
sependapat dengan itu. Memang benar para pembaca, masa kanak-kanak itu masa yang sangat menyenangkan dan mereka lebih tertarik dengan segala yang bergerak dan dinamis. Maka kita sebagai orang dewasa dan sekaligus pelindung mereka wajib mengerti dan mengetahui cara untuk mengendalikan mereka tanpa kekerasan verbal apalagi kekerasan fisik. Berikut ini saya bagikan tipnya untuk anda.

1.Sembunyikan atau singkirkan barang-barang yang mereka tidak rapihkan.
Dengan cara ini anak-anak mereka akan bertanya pada orang tua mengenai barang-barang atau fasilitas yang tidak mereka rapihkan kembali. Semisal jika anak kita bangun tidur dan tidak merapihkan tempat tidurnya; sprai dan bantal guling kita simpan ditempat yang tidak diketahui oleh mereka. Selanjutnya biarkan sang anak tidur satu malam tanpa bantal dan sprai (tentunya kita yakinkan bahwa kasurnya bersih dari debu dan kotoran). Maka pada saat mereka bertanya tentang sprai dan bantal gulingnya, kita katakan pada anak kita bahwa kita mengira/menganggap bahwa merea sudah tidak membutuhkannya lagi karena mereka tidak merapihkan tepat tidurnya. Dengan kondisi ini mereka akan selalu ingat bahwa jika tidak merapihkan tempat tidurnya maka tidak akan merasa nyaman tidur lengkap dengan sprai dan bantal gulingnya. Dan jika ini sudah berjalan bertahun-tahun dan menjadi kebiasaan, maka sang anak akan sangat membutuhkan sebuah kondisi yang rapih, dan kedisiplinannya sudah tertanam dan mengakar dalam pribadinya.

2.Beri olah fisik semacam olahraga
Biasanya anak-anak sering berkelahi atau menjahili adeknya atau sebaliknya. Dan kondisi ini yang sering menjadikan suasana menjadi gaduh dan berantakan, karena banyak barang-barang atau benda-benda seperti mainan sering mereka lempar. Cara untuk mengatasinya bisa dengan menghabiskan tenaga mereka dengan push-up atau sit-up 10 ulangan sampai sang anak merasa lelah dan ingin segera mengakhirinya, pada saat memberikan hukuman kita bisa memberikan pengetahuan dengan bahasa yang halus bahwa perbuatan tersebut itu tidak baik dan tidak menyenangkan. Dan itu cukup tersimpan di ingatan anak bahwa jika mereka jahil dan bertengkar maka dampak yang akan mereka rasakan adalah lelah dan tidak menyenangkan.

3.Ubah marah menjadi lucu sampai mereka tertawa
Saat mereka berkelahi atau sering perang mulut (berargumen dan tak mau mengalah) buatlah sebuah hukuman dengan gaya bermain. Para pembaca tentunya punya trik tersendiri untuk mengatasi ini, dan disini saya akan membagikan salah satu cara trik supaya mereka tidak berkelahi dan marah-marah. Siapkan kaus/T-shit orang dewasa lalu suruh  mereka berpelukan dan mereka masuk kedalam kaos yang sudah disipkan tadi; lubang kerah isi dua kepala, lubang tangan kiri isi dua tangan pun yang lubang tangan kanan sama. Selanjutnya mereka harus berjalan kesamping 20 langkah ke kanan sambil menyanyikan lagu naik-naik kepuncak gunug setelah itu jalan kesamping kiri dan menyanyikan lagu pada hari minggu, awalnya mungkin mereka hanya “ngeyel-ngeyel” lama-lama pasti akan tertawa juga.
Sekian yang bisa saya bagikan untuk para pembaca sekalian, jika tips yang saya sampaikan kurang tepat atau bahkan membahayakan anak saya sangat terbuka untuk kritik dan masukannya. Pada intinya kita ingin mendidik anak-anak kita dengan cara yang mudah dan menyenangkan dan tidak meninggalkan trauma negativ. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

0 komentar:

Post a Comment

terimakasih telah membaca artikel ini, kami harapkan saran dan kritiknya karena pembaca yang baik selalu meninggalkan komentar.